Sabtu, 08 November 2014

4 RIMBAWAN yang didukung oleh KALIAN


Robi, Dani, Dadan, Romi di Bogor
Anak konservasi, biasa menyebut dan disebut teman-teman yang memiliki keinginan untuk membentuk sebuah organisasi yang bisa dijadikan wadah mahasiswa yang memiliki minat dibidang konservasi alam. Yah, bertahun-tahun dan sudah beberapa kali berganti generasi di kampus, kelompok yang diharapkan ini belum terwujud sesuai harapan. Seperti mudah tapi nyatanya tak mudah juga ketika kita ingin merintis suatu organisasi yang dianggap akan menyita waktu untuk bermain atau bahkan merenggut sebagian hak untuk hidup merdeka.
Tak seperti kebanyakan organisasi dan yang banyak dibayangkan orang-orang, organisasi dirancang lebih modern dengan tujuan menampung mahasiswa yang memiliki minat dengan konsep belajar, berbagi dan bertindak sebagai aktivitas yang menyenangkan sekaligus bermanfaat. Bagaimana tidak menyenangkan coba (bagi yang minat yah), belajar sesuatu yang aplikatif untuk di lapangan, di ruangan, berhadapan dengan alam, berhadapan dengan manusia, belajar mengamati keindahan alam beserta isinya, bersosial bersama sesama penggiat lingkungan, bersosialisasi dengan masyarakat sekitar hutan dan banyak lagi aktivitas-aktivitas lainnya yang sangat menyenangkan juga bermanfaat.
Setelah beberapa tahun belum berhasil, pada tahun 2013 disaat diselenggarakannya OSPEK di kampus, itu adalah waktu yang dimanfaatkan lagi untuk menjaring minat teman-teman mahasiswa baru yang biasanya masih galau mau ikut organisasi apa atau malah jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang). Dengan cerita pengalaman aktif di dunia konservasi selama di kampus sampai mendapatkan pekerjaan melalui aktivitas yang disukai menjadi daya tari para maba untuk ikut berparrisipasi dalam membentuk organisasi berbasis konservasi alam.
Sempat ramai, semangat dengan beberapa kegiatan serta pergerakan untuk dapat menjadikan wadah ini diakui oleh pihak kampus dan berbadan hukum. Lebih maju dari pergedakan tahun-tahun sebelumnya, namun setelah berbulan-bulan terkatung-katung karena kurangnya dukungan dari pihak eksekutif yang diharapkan dapat mengkomunikasikan dengan pihak fakultas akhirnya setahun berlalu wadah ini belum bisa diresmikan dan seolah hilang ditelan keputus asaan.
Mahasiswa baru angkatan 2014 sudah aktif melaksanakan perkuliahan, tidak banyak kabar perjuangan ini akan berlanjut, namun tidak terlalu penting apa yang menjadi motivasi dan semangat baru, tiba-tiba sebuah pergerakan dengan formasi baru dan nampaknya sudah lebih kuat karena sudah cukup mendapat pembelajaran dari proses sebelumnya yang belum berhasil.
Yah diawali dengan sms "Kang punya data ADRT gk cz mau ngelegalin buat study konservasi kang." yang walaupun nulisnya salah, harusnya AD ART. Spontan mengagetkan karena sudah cukup lama tidak terdengar kabar perjuangan tiba-tiba ada wacana seperti itu. Hanya selang berapa hari kemudian, disaat waktu masih pagi bagi saya yang baru bangun tidur tiba-tiba dikagetkan dengan adanya sms "kang ieu dani anak semester 3 sedang brkunjung ke IPB mw minta penjelasan tentang masalah study konservasi.".
Kaget yang menjadi senang, karena ternyata keseriusan perjuangan teman-teman terbukti sangat tinggi, walaupun orang kebanyakan akan melakukan hal ini dengan cara yang berbeda ketika memerlukan informasi, misal lewat telfon, e-mail atau media lainnya, tapi bagi ke empat RIMBAWAN dengan tujuan mulia ini memilih cara lama. Yah cara lama ini paling tepat, dengan diwakilkan, empat RIMBAWAN ini menempuh 12 jam perjalanan dengan menembus kencangnya angin pantura mwnggunakan sepeda motor.
Ikut menginap di Kerinci yang merupakan salah satu bascamp Rimbawan IPB, esok harinya mereka langsung bergerak dengan menjumpai UKF dan HIMAKOVA yang merupakan organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang konservasi. Berbagi cerita dan pengalaman serta mendapatkan informasi masing-masing organisasi bahkan mendapatkan sebuah modul yang berisi materi dasar yang harus dipelajari selesai dalam waktu sehari. Tidak hanya organisasi Konservasi, teman-teman juga berkunjung ke Sekretariat Pengurus Pusat Sylva Indonesia yang merupakan organisasi ikatan mahasiswa kehutanan seluruh Indonesia.
Perjalanan yang hanya beberapa hari ini saja akan menjadi suntikan informasi dan semangat yang akan berarti bagi mereka. walaupun melelahkan setelah melewati perjalanan panjang dan diskusi seharian, mereka harus lanjut diskusi untuk membahas AD ART, materi apasaja yang minimal harus dipelajari, langkah apasaja yang harus disiapkan dan dilakukan agar wadah ini bisa secepatnya bisa terwujud menjadi organisasi fakultas yang resmi, diakui dan bermanfaat.
Banyak hal didapat karena perjalanan empat RIMBAWAN tersebut, selain informasi dari organisasi lain yang sudah lama berdiri, hal yang paling penting didapat adalah motivasi dan teridentifikasinya suatu hal yang menjadi kendala sebelumnya. Tak menunggu lama, strategi kedepan segera dirancang demi memperjuangkan suatu wadah yang menjadi hak mahasiswa yang berkeinginan belajar, berbagi dan bertindak di dunia konservasi.
Sekian dulu sedikit catatan yang akan menjadi sejarah dikemudian hari, jangan pernah lupakan sejarah dan jadikan sejarah ini menjadi semangat dan motivasi untuk terus berkarya. Jasa kalian tak akan pernah terlupakan wahai empat RIMBAWAN yang disupport oleh teman-teman di Kuningan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar