Jumat, 21 November 2014

MARS RIMBAWAN (Seruan Rimba)

Rimbawan sebagai orang yang berdedikasi terhadap kelestarian hutan dan lingkungan, baik itu sebagai pribadi, akademis, profesi atau pun yang lainnya. Sama seperti kelompok atau organisasi lain yang memiliki mars atau lagu sebagai identitas, begitu halnya sama dengan rimbawan yang memiliki mars rimbawan (seruan rimba). Bagi mahasiswa kehutanan lagu ini telah menjadi lagu wajib yang harus dihapal dan dinyanyikan pada setiap kegiatan yang diselenggarakan. Mars rimbawan biasanya menjadi materi wajib pada kegiatan OSPEK, dan tentunya disetiap waktu peserta OSPEK harus menyanyikan lagu ini. 

Tidak hanya di dalam kampus lagu ini selalu dinyanyikan, melainkan dalam pekerjaan di bidang kehutanan di bawah Kementerian Kehutanan lagu ini hampir selalu dinyanyikan dalam setiap kegiatan tertentu. Dalam kegiatan seminar misalnya biasanya kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu mars rimbawan yang menjadi semangat para rimbawan.

Penting sebenarnya untuk mengetahui sejarah lagu yang menjadi identitas bagi kami sebagai rimbawan, namun sampai saat ini lagu ini hanya disampaikan secara turun temurun. Beberapa versi lirik lagu ini sempat terjadi di beberapa Universitas yang baitnya tidak lengkap, juga ritme yang berbeda. Namun ini bukan sebuah masalah penting, karena yang terpenting adalah bagaimana agar lagu ini tetap menjadi identitas dan para rimbawan tidak hanya menyanyikan nya namun memahami lagu ini.

Dari liriknya lagu ini bertujuan memberikan semangat bagi para perwira rimba raya, dimana rimbawan selalu diidentikan dengan aktivitas di hutan. selain menjadi semangat lagu ini juga telah mengingatkan agar para perwira rimba raya di Indonesia bersatu tanpa melihat perbedaan demi kamajuan bangsa.

Sebagai mars/lagu resmi rimbawan di Indonesia ada baiknya agar para rimbawan tetap mengingat pesan yang terdapat dalam lahu ini. Semoga para rimbawan tetap semangat seperti lagu ini. 
SERUAN RIMBA
Hai Perwira rimba raya, mari kita bernyanyi,
Memuji hutan rimba, dengan lagu yang gembira, dan nyanyian yang murni, 
Meski sepi hidup kita, jauh di tengah rimba, 
Tapi kita gembira sebabnya kita bekerja, untuk nusa dan bangsa.

Refr. …2 kali
Rimba raya-rimba raya, indah permai dan mulia
Maha taman tempat kita bekerja



Rimba raya maha indah, cantik molek perkasa,
Penghibur hati susah, penyokong nusa dan bangsa, rimba raya mulia, 
Di situlah kita bekerja, di sinar matahari, 
Gunung lembah berduri, haruslah kita arungi, dengan hati yang murni.

Refr. …2 kali
Rimba raya-rimba raya. Indah permai dan mulia
Maha taman tempat kita bekerja



Pagi, petang, siang malam, rimba kita berseru,
Bersatu lah, bersatu, tinggi rendah jadi satu, bertolong lah selalu, 
Jauhkanlah sikap kamu, yang mementingkan diri, 
Ingatlah nusa bangsa, minta supaya dibela, Oleh kamu semua.

Refr. …2 kali
Rimba raya-rimba raya. Indah permai dan mulia
Maha taman tempat kita bekerja


DOWNLOAD mp3 Mars Rimbawan
selengkapnya >>

Kamis, 20 November 2014

KODE ETIK RIMBAWAN

Banyak persepsi tentang RIMBAWAN, namun pada dasarnya RIMBAWAN adalah orang yang berdedikasi terhadap kelestarian hutan dan lingkungan dengan aksi nyata. Namun ada hal menggelitik ketika orang yang menuntut ilmu dibidang kehutanan adalah seorang RIMBAWAN, karena tidak semua orang yang menuntut ilmu dibidang kehutanan adalah orang yang memberikan kontribusinya terhadap hutan dan lingkungan. Tapi jangan terlalu berat dengan mempermasalahkan hal tersebut, karena pada dasarnya semakin banyak RIMBAWAN harusnya kondisi hutan dan lingkungan semakin baik, serta kesejahteraan masyarkat meningkat.

Menjadi seorang RIMBAWAN bukan berarti harus mengetahui kode etik atau apapun yang sifatnya tertulis dan teoritis, namun hal ini berbeda dengan RIMBAWAN yang dibilang adalah sebagai orang yang melaksanakan pendidikan di bidang kehutanan, tentunya sebagai manusia terdidik dan berpendidikan tinggi RIMBAWAN harus memiliki suatu adab.

Berikut ini adalah KODE ETIK RIMBAWAN yang di deklarasikan oleh para RIMBAWAN kita pada tahun 1999 yang salah satunya untuk menjawab kegelisahan karena semakin menurunnya kondisi hutan di Indonesia.

Melihat hal ini, sebagai RIMBAWAN (mahasiswa kehutanan) dianggap sangat penting sekali untuk mengerti dan memahami KODE ETIK RIMBAWAN yang memiliki nilai posotif bagi kemajuan hutan dan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
MUKADIMAH
Hutan Indonesia merupakan anugerah dan amanah Tuhan Yang Maha Esa berupa sumber kekayaan alam yanng serbaguna sebagai sistem penyangga kehidupan dan manifestasi dari sifat Maha Pemurah dan Maha Pengasih.

Hutan dapat mewujudkan diri di dalam berbagai bentuk yang pada hakekatnya selalu merupakan pengejawantahan dari lima unsur pokok yang menyebabkan adanya apa yang dinamakan hutan itu, ialah bumi, air, udara, sinar matahari dan alam hayati, sebagai kesatuan menurut ruang dan waktu.

Fungsi dan manfaat hutan, sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki keterbatasan daya dukung tidak dibatasi oleh keadaan hutan itu sendiri, melainkan semata-mata oleh keterbatasan kemampuan manusia dalam memanfaatkannya untuk mensejahterakan manusia lahir dan bathin.

Pengelolaan hutan pada hakekatnya merupakan aktivitas yang mendudukkan hutan sebagai ekosistem untuk sebesar-besar kesejahteraan dan kebehagiaan manusia lahir dan bathin dengan mempertahankan kelestarian fungsi dan manfaatnya. Pelaksanaan pengelolaan tersebut sebagai pengejawantahan dari rasa syukur Rimbawan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih yang dilakukan dengan berazaskan kerakyatan, keadilan, partisipatif, demokratis, keterbukaan, keterpaduan, kejujuran dan bertanggunggugat.

Rimbawan dalam menunaikan tugas mengurus hutan dan kehutanan wajib menyikapinya sebagai amanah untuk memanfaatkan hutan secara optimal dan lestari.

Menyadari bahwa kondisi hutan telah menurun baik kualitas dan kuantitasnya, menuntut tanggung jawab, upaya dan kerja keras Rimbawan untuk memulihkannya.

KODE ETIK RIMBAWAN INDONESIA
Rimbawan adalah seseorang yang mempunyai pendidikan kehutanan dan atau pengalaman di bidang kehutanan dan terikat oleh norma-norma sebagai berikut:
  1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Menempatkan hutan alam sebagai bagian dari upaya mewujudkan martabat dan integritas bangsa di tengah bangsa-bangsa lain sepanjang jaman.
  3. Menghargai dan melindungi nilai-nilai kemajemukan sumberdaya hutan dan sosial budaya setempat.
  4. Bersikap obyektif dalam melaksanakan segenap aspek kelestarian fungsi ekonomi, ekologi dan sosial hutan secara seimbang dimanapun dan kapanpun bekerja dan berdarma bakti.
  5. Menguasai, meningkatkan, mengembangkan, mengamalkan ilmu dan teknologi berwawasan lingkungan dan kemasyarakatan yang berkaitan dengan hutan dan kehutanan.
  6. Menjadi pelopor dalam setiap upaya pendidikan dan penyelematan lingkungan dimanapun dan kapanpun rimbawan berada.
  7. Berprilaku jujur, bersahaja, terbuka, komunikatif, bertanggung gugat, demokratis, adil, ikhlas dan mampu bekerjasama dengan semua pihak sebagai upaya dalam mengemban profesinya.
  8. Bersikap tegar, teguh dan konsisten dalam melaksanakan segenap bidang gerak yang diembannya, serta memiliki kepekaan, proaktif, tanggap, dinamis dan adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis yang mempengaruhinya baik di tingkat lokal, nasional, regional, dan global.
  9. Mendahulukan kepentingan tugas rimbawan dan kepentingan umum (publik interest) saat ini dan generasi yang akan datang, di atas kepentingan-kepentingan lain.
  10. Menjunjung tinggi dan memelihara jiwa korsa rimbawan.


Cangkuang - Sukabumi, 4 Nopember 1999
15 tahun sudah KODE ETIK RIMBAWAN ini ada dengan harapan dapat digunakan oleh seluruh RIMBAWAN di Indonesia, namun apakah semua RIMBAWAN sudah mengetahui KODE ETIK RIMBAWAN apa belum mungkin jawabannya belum. Deklarasi ini pantas untuk dikenang agar selalu senantiasa diingat dan menjadi pegangan seorang RIMBAWAN.

Salam RIMBAWAN . . .  . !


selengkapnya >>

LKKR, puncak pengkaderan RIMBAWAN UNIKU, cukup . . . . .?


Fakultas Kehutanan UNIKU berdiri sejak tahun 2003 yang pada awalnya adalah Sekolah Tinggi Kehutanan yang berdiri pada tahun 2001. Tidak ada perbedaan antara mahasiswa yang masuk sebelum menjadi UNIKU dan yang masuk setelah menjadi UNIKU, semua mahasiswa diharuskan mengikuti beberapa tahapan kaderisasi, diantaranya OSPEK, MABIM dan LKKR (pada awalnya disebut Outbond, lalu Pendidikan Lingkungan Kehutanan). Apalah arti sebuah nama, pada dasarnya LKKR (Latihan Kepemimpinan Kepribadian Rimbawan) dilaksanakan dengan tujuan agar para RIMBAWAN kelak mampu dan mau memberikan dedikasinya terhadap hutan dan alam.

LKKR sebagai puncak pengkaderan RIMBAWAN diakhiri dengan pemberian syal berwarna hijau dengan logo RIMBAWAN, dan syal tersebut merupakan salah satu identitas RIMBAWAN dikala melaksanakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan UNIKU.

Disadari atau tidak disadari, sebenarnya syal berwarna hijau tersebut adalah benda sakral di bagi mahasiswa FAHUTAN, karena tidak semua bisa mendapatkan syal tersebut, dan bukan hanya sekedar syal yang bisa di cetak dan digunakan siapa saja. Perlu rangkaian kegiatan dengan penuh perjuangan untuk dapat mengenakannya.

Pengkaderan puncak dari awal hingga sekarang sudah 14 tahun selalu dilaksanakan di Hutan Lindung Gunung Tilu, yang berada di pojok Kabupaten Kuningan (karena berbatasan dengan Berebes, dan Cilacap).  Gunung Tilu adalah Hutan Lindung dengan potensi sumberdaya alam yang melimpah seakan menjadi salah satu rumah bagi RIMBAWAN UNIKU, tidak jarang kegiatan diadakan di sana, kegiatan sosial bersama masyarakat, praktek mahasiswa bahkan beberapa penelitian sebagai tugas akhir dilaksanakan di Gunung Tilu.

14 tahun adalah umur yang dianggap seharusnya RIMBAWAN lebih dewasa lagi, semakin eksis dan terlibat dalam kegiatan pelestarian secara langsung da tidak langsung. Kegiatan puncak RIMBAWAN yang ke 14 baru saja dilaksanakan pada tanggal 15 November dan melahirkan lebih dari 50 RIMBAWAN muda yang siap belajar untuk menjadi RIMBAWAN sejati dengan segala kontribusinya terhadap kelestarian alam serta kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

RIMBAWAN adalah orang yang memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap upaya melestarikan hutan dan lingkungan, yang diwujudkan dengan tindakan nyata. Melihat definisi RIMBAWAN secara umum maka mahasiswa yang menjadi RIMBAWAN ini tidak cukup hanya dengan belajar mengikuti perkuliahan dan di masa depan bekerja sesuai dengan bidang, keinginan serta kesempatan yang ada. Tidaklah mudah setelah menjadi RIMBAWAN itu, karena RIMBAWAN dituntut untuk dapat memberikan aksi nyata bagi kelestarian hutan dan lingkungan.

Mengerti dan memahami sebuah nama adalah penting, karena dengan nama tersebut RIMBAWAN jangan sampai hanya bangga dan sombong dengan nama tersebut. Secara umum di atas sudah jelas tentang apa yang menjadi tanggung jawab seorang RIMBAWAN, lalu apakah mahasiswa harus takut menjadi RIMBAWAN karena memiliki tanggung jawab yang besar, jawabannya tidak, karena kita semua sebagai RIMBAWAN secara tidak langsung telah menjadi manusia yang memiliki tugas mulia sesuai dengan yang diperintahkan oleh Tuhan demi kebaikan alam beserta isinya.

14 tahun dirasa adalah waktu yang cukup untuk melihat ke belakang, apakah kita ini sudah menjadi RIMBAWAN yang baik, apakah pengkaderan kita sudah cukup baik untuk melahirkan RIMBAWAN muda yang selanjutnya tidak pernah berhenti belajar dan memberikan nilai baik terhadap kelestarian hutan dan lingkungan.

Banyak sistem dan proses yang dilakukan untuk melahirkan RIMBAWAN di luar sana, dan semuanya memiliki alasan masing-masing dengan sistem yang diterapkannya. Seperti militer (TNI) yang memiliki sistem pendidikan untuk melahirkan seorang militer yang mampu membela Negara, maka TNI memiliki sistem pendidikan yang keras dengan berbagai strategi yang melebihi sipil dalam mempertahankan keutuhan Negara. Tentunya kita yang ingin melahirkan RIMBAWAN harus melakukan sistem pendidikan yang dapat memacu dan mendorong RIMBAWAN agar nantinya mampu memberikan pikiran, tenaga serta dukungannya dalam membangun dan mempertahankan kelestarian hutan dan alam.

Tidak sedikit tentunya bidang yang perlu dipelajari lalu dilakukan untuk dapat memberikan kontribusinya terhadap alam. Organisasi intra ataupun ekstra kampus diharapkan dapat diikuti untuk dapat menambah ilmu, keterampilan, kepekaan serta aksinya terhadap kelestarian lingkungan dan alam.

Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan yang menjadi salah satu bidang yang bagi kami dirasa penting dalam mempertahankan serta memajukan kelestarian hutan dan lingkungan. Konservasi bukan selalu harus kita berinteraksi dengan alam, namun konservasi adalah kompleks, yang tentu berkaitan dengan, alam, sosial, budaya serta kesejahteraan.

Dengan konsep menyenangkan dan bermanfaat, konservasi dianggap bidang yang tepat untuk dikembangkan bagi RIMBAWAN untuk memberikan kontribusinya terhadap kelestarian alam. Kami segelintir orang yang tertarik dan ingin menjadikan bidang konservasi ini bermanfaat bagi diri sendiri, hutan dan lingkungan, sosial, budaya serta kesejahteraan masyarakat ini berusaha untuk aktif melalui organisasi intra kampus yang tentunya tidak terlepas dengan berjejaring dengan stakeholder yang terlibat dalam dunia konservasi secara luas.

Tentu ini hanya sebagian kecil saja yang akan diberikan bagi kelestarian lingkungan dan hutan, namun diharapkan sebuah aksi nyata dan bukan sekedar konsep. Conservation Education Institute adalah nama yang disepakati untuk menjadi organisasi intra kampus, learn, shared and action adalah semangat bagi kami yang terus berusaha membangun organisasi kecil yang memiliki keinginan besar ini.

Berbeda dengan RIMBAWAN melalui LKKR tentu CEI ini dibentuk dengan tujuan hanya menjaring RIMBAWAN yang memiliki minat dan ketertarikan di bidang konservasi. Dengan menjaga kesatuan dan persatuan RIMBAWAN, jelas seseorang yang ingin bergabung dengan CEI ini harus telah mengikuti rangkaian pengkaderan RIMBAWAN dan resmi diakui.

CEI dirancang dengan konsep mahasiswa belajar lebih ekstra di bidang konservasi, berjejaring dengan stakeholder (organisasi konservasi termasuk pemerintahan), berbagi dengan masyarakat umum, dan beraksi untuk hutan dan lingkungan serta masyarakat sekitar hutan. Mulai dari hal kecil seperti belajar, berdiskusi dengan sesama dan pihak lain, menjalin komunikasi serta kerja sama terutama dibidang konservasi, menyatu dengan masyarakat sekitar hutan serta kegiatan di lapangan baik untuk sendiri, hutan, ataupun masyarakat.

Niat sederhana ini tentunya bukan suatu yang mudah untuk dilaksanakan, namun sejak kapan akan dimulai adalah hal penting yang harus segera diwujudkan, karena kosep, keinginan, ide dan hal lainnya akan lebih maksimal dan bermanfaat bila diorganisir dengan baik oleh sebuah organisasi.

Bila berbicara cukup atau tidak cukupnya LKKR sebagai puncak pengkaderan RIMBAWAN, tentu bukan perkara mudah untuk menjawab pertanyaan ini, namun perasaan tidak cukup akan lebih baik ketika kita menanggapi hal tersebut dengan mengisi dan membuat diri kita sendiri menjadi cukup dan lebih baik. CEI bukan satu-satunya solusi bagi kami sendiri, karena masih sangat banyak bidang dan organisasi intra ataupun ekstra yang dapat menambah kapasitas kita sebagai RIMBAWAN.

Semoga perjalanan CEI dilancarkan, dimudahkan serta sesuai dengan tujuan dan tanggung jawab kami sebagai RIMBAWAN terhadap hutan dan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat.


Salam RIMBAWAN . . . . !

selengkapnya >>

Senin, 10 November 2014

Pray for CEI UNIKU

Pray for CEI UNIKU

Kami terdiri dari manusia-manusia yang paling beruntung karena telah diberi kesempatan untuk perduli terhadap kelestarian alam,

Kami terdiri dari manusia-manusia yang harus banyak bersyukur karena telah diberi kesadaran akan pentingnya belajar untuk bisa berbagi dan bertindak demi kelestarian alam,

Kami terdiri dari manusia-manusia yang harus semakin semangat karena dengan semangat yang kami miliki kami masih ada untuk berjuang,

Kami terdiri dari manusia-manusia yang tidak boleh banyak mengeluh karena kami selalu diberi jalan untuk menghadapi rintangan yang ada,

Kami terdiri dari manusia-manusia yang tidak boleh menyerah karena kami yakin apa yang kami lakukan adalah untuk kebaikan,

Kami terdiri dari manusia-manusia yang tidak pernah boleh sombong karena apa yang bisa kami lakukan dan berikan adalah berkat kehendak Tuhan dan dukungan kalian,



Kami terdiri dari manusia-manusia yang harus selalu lebih baik dan berharap do’a selalu menyertai kami:

Ya Tuhan, berikanlah kekuatan, ketabahan, kesabaran serta kemudahan dalam setiap menghadapi cobaan, ujian, serta rintangan dalam mencapai tujuan kami terhadap kelestarian alam,

Ya Tuhan, lindungilah kami dari segala kejahatan, bahaya dan penyakit serta hal buruk lainnya yang dapat menghambat kami dalam mencapai tujuan untuk kelestarian alam,

Ya Tuhan, kuatkanlah tekad kami untuk selalu konsisten terhadap tujuan mulia kami,

Ya Tuhan, jadikanlah kami manusia yang berguna bagi seksama, bangsa, serta alam raya beserta isinya,

Ya Tuhan, limpahkanlah rizki yang memang merupakan hak kami demi kelancaran dalam mencapai tujuan kami terhadap kelestarian alam,

Ya Tuhan, jadikanlah kami sebagai manusia yang selalu bersyukur atas semua yang telah Engkauberikan,

Ya Tuhan, jadikanlah kami sebagai manusia yang selalu berpikir dan berusaha untuk dapat mencapai tujuan kami,

Ya Tuhan, jadikanlah kami sebagai manusia yang dapat diterima oleh seksama kami dalam mencapai tujuan kami terhadap kelestaian alam,

Ya Tuhan, terimakasih atas segala nikmat dan rahmat yang telah Engkau berikan kepada kami selama ini,


Ya Tuhan, kabulkanlah do’a kami 

selengkapnya >>

member

maaf masih dalam tahap pengerjaan
selengkapnya >>

contact

maaf masih dalam pengerjaan

cei.uniku@gmail.com
selengkapnya >>

gallery

maaf masih dalam pengerjaan
selengkapnya >>

program

maaf masih dalam pengerjaan
selengkapnya >>

profil

maaf masih dalam pengerjaan
selengkapnya >>

Sabtu, 08 November 2014

4 RIMBAWAN yang didukung oleh KALIAN


Robi, Dani, Dadan, Romi di Bogor
Anak konservasi, biasa menyebut dan disebut teman-teman yang memiliki keinginan untuk membentuk sebuah organisasi yang bisa dijadikan wadah mahasiswa yang memiliki minat dibidang konservasi alam. Yah, bertahun-tahun dan sudah beberapa kali berganti generasi di kampus, kelompok yang diharapkan ini belum terwujud sesuai harapan. Seperti mudah tapi nyatanya tak mudah juga ketika kita ingin merintis suatu organisasi yang dianggap akan menyita waktu untuk bermain atau bahkan merenggut sebagian hak untuk hidup merdeka.
Tak seperti kebanyakan organisasi dan yang banyak dibayangkan orang-orang, organisasi dirancang lebih modern dengan tujuan menampung mahasiswa yang memiliki minat dengan konsep belajar, berbagi dan bertindak sebagai aktivitas yang menyenangkan sekaligus bermanfaat. Bagaimana tidak menyenangkan coba (bagi yang minat yah), belajar sesuatu yang aplikatif untuk di lapangan, di ruangan, berhadapan dengan alam, berhadapan dengan manusia, belajar mengamati keindahan alam beserta isinya, bersosial bersama sesama penggiat lingkungan, bersosialisasi dengan masyarakat sekitar hutan dan banyak lagi aktivitas-aktivitas lainnya yang sangat menyenangkan juga bermanfaat.
Setelah beberapa tahun belum berhasil, pada tahun 2013 disaat diselenggarakannya OSPEK di kampus, itu adalah waktu yang dimanfaatkan lagi untuk menjaring minat teman-teman mahasiswa baru yang biasanya masih galau mau ikut organisasi apa atau malah jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang). Dengan cerita pengalaman aktif di dunia konservasi selama di kampus sampai mendapatkan pekerjaan melalui aktivitas yang disukai menjadi daya tari para maba untuk ikut berparrisipasi dalam membentuk organisasi berbasis konservasi alam.
Sempat ramai, semangat dengan beberapa kegiatan serta pergerakan untuk dapat menjadikan wadah ini diakui oleh pihak kampus dan berbadan hukum. Lebih maju dari pergedakan tahun-tahun sebelumnya, namun setelah berbulan-bulan terkatung-katung karena kurangnya dukungan dari pihak eksekutif yang diharapkan dapat mengkomunikasikan dengan pihak fakultas akhirnya setahun berlalu wadah ini belum bisa diresmikan dan seolah hilang ditelan keputus asaan.
Mahasiswa baru angkatan 2014 sudah aktif melaksanakan perkuliahan, tidak banyak kabar perjuangan ini akan berlanjut, namun tidak terlalu penting apa yang menjadi motivasi dan semangat baru, tiba-tiba sebuah pergerakan dengan formasi baru dan nampaknya sudah lebih kuat karena sudah cukup mendapat pembelajaran dari proses sebelumnya yang belum berhasil.
Yah diawali dengan sms "Kang punya data ADRT gk cz mau ngelegalin buat study konservasi kang." yang walaupun nulisnya salah, harusnya AD ART. Spontan mengagetkan karena sudah cukup lama tidak terdengar kabar perjuangan tiba-tiba ada wacana seperti itu. Hanya selang berapa hari kemudian, disaat waktu masih pagi bagi saya yang baru bangun tidur tiba-tiba dikagetkan dengan adanya sms "kang ieu dani anak semester 3 sedang brkunjung ke IPB mw minta penjelasan tentang masalah study konservasi.".
Kaget yang menjadi senang, karena ternyata keseriusan perjuangan teman-teman terbukti sangat tinggi, walaupun orang kebanyakan akan melakukan hal ini dengan cara yang berbeda ketika memerlukan informasi, misal lewat telfon, e-mail atau media lainnya, tapi bagi ke empat RIMBAWAN dengan tujuan mulia ini memilih cara lama. Yah cara lama ini paling tepat, dengan diwakilkan, empat RIMBAWAN ini menempuh 12 jam perjalanan dengan menembus kencangnya angin pantura mwnggunakan sepeda motor.
Ikut menginap di Kerinci yang merupakan salah satu bascamp Rimbawan IPB, esok harinya mereka langsung bergerak dengan menjumpai UKF dan HIMAKOVA yang merupakan organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang konservasi. Berbagi cerita dan pengalaman serta mendapatkan informasi masing-masing organisasi bahkan mendapatkan sebuah modul yang berisi materi dasar yang harus dipelajari selesai dalam waktu sehari. Tidak hanya organisasi Konservasi, teman-teman juga berkunjung ke Sekretariat Pengurus Pusat Sylva Indonesia yang merupakan organisasi ikatan mahasiswa kehutanan seluruh Indonesia.
Perjalanan yang hanya beberapa hari ini saja akan menjadi suntikan informasi dan semangat yang akan berarti bagi mereka. walaupun melelahkan setelah melewati perjalanan panjang dan diskusi seharian, mereka harus lanjut diskusi untuk membahas AD ART, materi apasaja yang minimal harus dipelajari, langkah apasaja yang harus disiapkan dan dilakukan agar wadah ini bisa secepatnya bisa terwujud menjadi organisasi fakultas yang resmi, diakui dan bermanfaat.
Banyak hal didapat karena perjalanan empat RIMBAWAN tersebut, selain informasi dari organisasi lain yang sudah lama berdiri, hal yang paling penting didapat adalah motivasi dan teridentifikasinya suatu hal yang menjadi kendala sebelumnya. Tak menunggu lama, strategi kedepan segera dirancang demi memperjuangkan suatu wadah yang menjadi hak mahasiswa yang berkeinginan belajar, berbagi dan bertindak di dunia konservasi.
Sekian dulu sedikit catatan yang akan menjadi sejarah dikemudian hari, jangan pernah lupakan sejarah dan jadikan sejarah ini menjadi semangat dan motivasi untuk terus berkarya. Jasa kalian tak akan pernah terlupakan wahai empat RIMBAWAN yang disupport oleh teman-teman di Kuningan.
selengkapnya >>

CEI UNIKU

Conservation Education Institute - Kuningan University

Merupakan wadah bagi mahasiswa yang memiliki minat untuk belajar, berbagi dan bertindak dalam bidang konservasi. Tidak hanya fokus terhadap alam sebagai bahan dan objek kegiatan CEI, namun masyarakat sebagai sosial yang sangat berkaitan dengan alam menjadi salah satu fokus CEI dalam belajar, berbagi dan bertindak.

CEI UNIKU dibentuk oleh inisiatif mahasiswa bersama alumni, dosen serta pihak di luar kampus yang memiliki kepedulian terhadap dunia konservasi. Selain sebagai bentuk nyata kontribusi dibidang konservasi, organisasi ini dibentuk atas dasar kesadaran bersama akan pentingnya membangun kepedulian terhadap alam mulai dari diri sendiri melalui peningkatan kapasitas baik teori ataupun implementasi di bidang konservasi.

CEI UNIKU dalam mencapai tujuannya akan melaksanakan beberapa program kerja yang diantaranya sebagai berikut:

  1. Mengadakan kajian-kajian terhadap ilmu sebagai pendukung implementasi kegiatan di bidang konservasi.
  2. Melakukan eksplorasi dan mempertajam kemampuan di lapangan, baik dalam kegiatan yang bersifat pendidikan ataupun penelitian.
  3. Melakukan kegiatan penyadartahuan kepada masyarakat umum akan pentingnya menjaga kelestarian alam.
  4. Menjalin komunikasi dengan stakeholder untuk bisa berbagi informasi serta bekerja sama dalam kegiatan konservasi.


Hanya sebuah organisasi di bawah Universitas Kuningan yang tidak menutup kemungkinan dikemudian hari dapat menjadi media terbentuknya forum peduli lingkungan baik pelajar, ataupun umum, sehingga dapat lebih banyak lagi kontribusi yang dapat diberikan.

Salam Lestari . . . . . . !
selengkapnya >>